BAB 1 : SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
- Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri
dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar
di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan
alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens,
prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria
1.
Testis
Testis disebut juga dengan buah
zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang
dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar
dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh
di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah
kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma
(spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3
minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan
ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab
lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat
bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara
laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang
memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2.
Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang
melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3.
Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung
yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas
deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan
melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens
menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk
menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4.
Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran
yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5.
Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung
spermatozoa dari testis.
6.
Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil
cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7.
Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan
urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
8.
Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian,
yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang
menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat
melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot.
Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir
sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian
dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini
untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama,
saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 –
13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma.
Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel
sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani)
terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Proses
Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan
sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma
dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis.
Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium.
Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium
yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis
Spermatogonium ini kemudian membesar
membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah
secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid.
Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk
menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi
menjadi spermatozoa atau sperma.
- Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita
telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi
sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita
telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari
lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan
pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan
uterus (rahim).
Alat Reproduksi Wanita
1.
Vulva
Vulva merupakan daerah yang
menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah
ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak
yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah
karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis
beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di
dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir
dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar.
Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga
jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia
minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong,
penuh dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat
sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2.
Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis,
panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada
saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina
bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat
melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3.
Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut
rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam
vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan
berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan
licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang
berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4.
Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini
memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat
menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan
berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar
6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar
dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk
perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah
sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri
atas 3 lapisan, yaitu:
·
Lapisan parametrium, merupakan
lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
·
Lapisan miometrium merupakan lapisan
yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
·
Lapisan endometrium merupakan
lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan
ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5.
Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan
indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian
bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan
mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi
yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel
telur
disebut juga dengan ovum.
disebut juga dengan ovum.
6.
Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran
telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang
+10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung
yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain
merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas
berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan
berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses
Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut
oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan
mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap
oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel
primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I
menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian
berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Oogenesis
- Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan.
Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba
fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah
dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak
dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak
pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya
pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah
sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan
ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone.
Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1. Usia
4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
embrio
usia 4 minggu
2. Usia
8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan,
jari tangan, hidung, dan kaki.
3.
Usia 10 minggu, panjang janin lebih
kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari
pada ukuran badan.
4.
Usia 16 minggu, panjang janin telah
mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
embrio usia 16 minggu
5.
Usia 40 minggu, janin sudah siap
untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya
melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut:
·
Menyalurkan zat makanan dari induk
ke embrio.
·
Mengalirkan zat-zat sampah dari
embrio ke dalam darah induknya.
·
Melindungi janin dari berbagai zat
racun atau kuman penyakit.
- Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid
merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium
dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1.
Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika
ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon
esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan
lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium,
sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5
hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2.
Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan
fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan
hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari
folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang
folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan
pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar
esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat
basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga
mendukung kehidupan sperma.
3.
Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang
perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar
esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH
singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan
oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4.
Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari
sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi
berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan
oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun
tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.
- Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan.
Gangguan ini dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan.
Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi,
sehingga kelak dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan
penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.
sebagai berikut.
1.
HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang
menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual,
transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil
kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a. Gejala HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV.
Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah
putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala
macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi
HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak memperlihatkan gejala-gejala
tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun, tergantung dari kekebalan
tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul
gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan badan
berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul
bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami
diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6
bulan sampai 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan
terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini
biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguan
saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk
mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan
pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
b. Penularan HIV
Sebagian besar orang tertular HIV
karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang orang pemakai narkoba dan
tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah terkontaminasi oleh
virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil yang
mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali,
seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna narkoba semakin banyak,
seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah, kita harus
menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.
c. Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan
sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar dari penyakit ini adalah
meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat
juga dicegah dengan cara sebagai berikut:
·
Menghindari hubungan seks bebas
dengan orang yang menderita penyakit ini.
·
Menghindari hubungan seks dengan
orang yang pecandu narkoba.
Mengadakan pemeriksaan laboratorium
terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
·
Menjamin sterilitas alat suntik dan
menggunakannya untuk sekali pakai.
2.
Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja
singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan
kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim
perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3.
Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh
infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan
seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain.
Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah
dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau
dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala,
sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang
menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4.
Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah
dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan infeksi pada testis.
5.
Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini
sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang ditularkan ke fetusnya.
6.
Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada
vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin
manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus.
Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat
diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
BAB 2 : REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN.
Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospremae
A.
REPRODUKSI
GENERATIF
Reproduksi generatif adalah
terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet.
Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan
(fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses
penyerbukan (persarian/polenasi).
1.
Penyerbukan (Polinasi)
Penyerbukan atau polinasi adalah proses melekatnya polen dari
kepala satu bunga ke kepala putik bunga lain.
Macam-macam
penyerbukan
A. Berdasarkan
penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
·
Anemogami:
penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
Contohnya: rumput, tebu, dan
alang-alang.
·
Zoidiogami:
penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
·
. Hidrogami:
penyerbukan karena bantuan air.
Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya
Hydrilla.
·
Antropogami:
disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan
manusia. Contohnya, tumbuhan vanili.
B. Berdasarkan asal serbuk sari
1.
Autogami
atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi
bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada
saat bunga belum mekar disebut kleistogami.
2.
Geitonogami
atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana
serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.
3.
Alogami
atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana
serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu
species/jenis.
4.
Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari
spesies lain.
2. Pembuahan
·
Pembuahan
tunggal
Pembuahan tunggal terjadi pada tumbuhan
Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. Berikut adalah urutan/langkah
pembuahannya:
a)
Pembuahan tunggal diawali dengan peristiwa
menempelnya serbuk sari pada lubang bakal biji yang mengandung tetes-tetes
penyerbukan.
b)
Serbuk sari selanjutnya membentuk buluh
serbuk sari yang berkembang dari sel vegetatif di dalam serbuk sari.
c)
Buluh serbuk sari tumbuh mengarah ke
arkegonium melalui mikrofil.
d)
Sementara itu, sel generatif akan membelah
menjadi sel dislokator (tangkai sel) dan sel spermatogen (sel tubuh),
e)
Sel spermatogen akan membelah menjadi dua,
yang satu berukuran besar dan yang satunya berukuran kecil.
f)
Pada saat mencapai sel telur, sel dislokator
dan sel sperma kecil melebur (degenerasi)
g)
Sel sperma besar bersatu dengan sel telur
menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi
embrio atau lembaga.
·
Pembuahan
ganda
Pembuahan ganda terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan
berbiji tertutup. Organ reproduksi Angiospermae adalah bunga. Bunga dapat
dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap terdiri
atas kelopak (kaliks), mahkota (korola), benang sari (stamen) dan putik
(pistilum). Benang sari disusun oleh kepala sari (antera) dan tangkai benang
sari (filamen). Adapun putik (pistilum) terdiri atas kepala putik (stigma),
tangkai putik (stilus), dan ovarium atu atau lebih dari bagian-bagian bunga.
Misalnya, bunga yang tidak memiliki kelopak bunga atau mahkota bunga.
REPRODUKSI
VEGETATIF
Reproduksi secara vegetatif diartikan sebagai pembentukan individu
baru tanpa adanya peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara
vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi
vegetatif buatan.
Ada
bermacam-macam cara perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain:
1)
Tunas
Tunas dapat tumbuh
melalui pangkal batang, akar, atau daun. Pohon tersebut tumbuh di dekat
induknya. Tunas yang tumbuh pada akar dan daun disebut tunas
adventif.
2)
Umbi akar
Umbi
akar berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak berkuncup, tidak
berdaun, tidak bermata tunas, dan tidak berbuku-buku. Tumbuhan yang berkembang
biakdengan umbi akar adalah bunga dahlia dan wortel.
dengan
umbi akar adalah bunga dahlia dan wortel. Sisa batang pada pangkal umbi dapat
memunculkan tunas. Akar tunas baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika
umbi akar tersebut ditanam.
3)
Umbi batang
Kentang,
talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi
batang. Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yang tumbuh menggembung di
dalam tanah. Umbi batang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan
baru akan tumbuh dari mata tunas yang terletak di lekukan pada permukaan umbi
tersebut.
4)
Umbi lapis
Bawang
merah adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis. Umbi lapis
adalah daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya tumbuh
tunas. Daun tersebut tersusun berdekatan dan tumbuh pada permukaan atas ruas.
Umbi lapis dari tunas terluar akan tumbuh membentuk tunas baru (siung).
5)
Spora
Bentuk
spora seperti biji, tetapi sangat kecil. Spora hanya dapat dilihat menggunakan
mikroskop, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Spora dibentuk di dalam
kotak spora (sporangium). Tumbuhan paku adalah contoh tumbuhan yang berkembang
biak dengan spora. Spora mudah diterbangkan angin karena ringan. Sporangium
pada tumbuhan paku terletak di bagian belakang daun. Amatilah bagian belakang
daun tanaman paku.
Selain
tumbuhan paku, jamur dan lumut juga berkembang biak dengan spora. Jamur adalah
tumbuhan yang tidak memiliki klorofil (zat hijau daun). Kita dapat menemukan
jamur di tempat-tempat yang lembab. Makanan yang sudah basi biasanya ditumbuhi
jamur. Sporangium jamur berisi spora yang sangat banyak.
Kotak
spora akan pecah jika spora telah masak. Selanjutnya, spora yang telah masak
ini akan keluar dan diterbangkan angin. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai,
spora akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
6)
Membelah diri
Tumbuhan
yang berkembang biak dengan membelah diri adalah tumbuhan tingkat rendah
seperti ganggang. Ganggang membelah sel tubuhnya menjadi dua. Masing-masing sel
ini akan membelah lagi ketika dewasa.
7)
Akar tinggal (Rhizoma)
Rhizoma
adalah batang yang tebal dan tumbuh mendatar di dalam tanah. Pernahkah kamu
melihat tumbuhan jahe? Jahe berkembang biak dengan akar tinggal atau rhizoma.
Rhizoma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan. Rhizoma dapat
mempunyai ciri-ciri berikut.
a)
Bentuknya berbulu-bulu seperti batang dan terdapat kuncup di bagian ujungnya.
b)
Bersisik, di setiap sisik ketiak terdapat tunas.
8)
Geragih (Stolon)
Geragih
adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Tunas pada buku-buku
batang yang menjalar di atas tanah tersebut dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Tumbuhan baru tersebut tidak bergantung pada induknya, meskipun tetap bersatu
dengan induknya. Arbei, semanggi, dan pegagan berkembang biak dengan geragih di
permukaan tanah. Selain arbei, juga ada semanggi dan pegagan. Rumput teki
berkembang biak dengan geragih yang tumbuh di dalam tanah.
Perkembangbiakan tumbuhan
dengan vegetatif buatan diupayakan manusia untuk memperoleh jenis tumbuhan
baru. Tumbuhan baru tersebut diharapkan memberikan hasil yang lebih
1.
Cangkok
Tumbuhan yang dapat dicangkok
adalah tumbuhan dikotil. Di antaranya seperti mangga, jeruk, dan jambu.
Hasil
cangkokan yang sudah ditumbuhi akar kemudian dipotong tepat di bawah pembungkus
cangkokan. Jangan menanam hasil cangkokan langsung di tanah terbuka. Tanamlah
cangkokan di wadah persemaian. Selanjutnya, letakkan di tempat yang
teduh sekitar dua bulan. Setelah itu, hasil cangkokan dapat diambil dari wadah
persemaian. Selanjutnya, dipindahkan ke tanah terbuka.
2) Setek
Setek dilakukan dengan menanam bagian tumbuhan tanpa menunggu
tumbuhnya akar baru. Ada dua macam setek, yaitu setek batang dan setek daun.
a) Setek batang
Tumbuhan yang berkembang biak
dengan setek batang adalah ketela pohon, mawar, dan tebu. Tumbuhan yang akan
disetek harus memiliki bakal tunas.
b) Setek daun
Tumbuhan yang dapat disetek
daunnya adalah cocor bebek dan sri rejeki. Daun yang hendak disetek harus
berwarna hijau segar dan cukup tua. Berikut ini adalah langkah-langkah yang
dilakukan untuk menyetek daun.
·
Letakkan daun yang akan disetek
di permukaan tanah. Tanah yang digunakan hendaknya tanah yang subur.
·
Setelah beberapa hari, pada
bagian lekukan-lekukan daun akan tumbuh tunas dan akar. Tunas tersebut akan
menjadi tanaman baru.
·
Selanjutnya, tanaman baru
tersebut dipindahkan ke wadah lain (pot)
3. Okulasi
Okulasi
dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan ke tunas tumbuhan yang lain.
Masing-masing tunas memiliki sifat unggul yang berbeda. Tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan okulasi adalah mangga dan jeruk.
4) Merunduk
Tumbuhan yang dapat
dikembangbiakkan dengan merunduk adalah tebu, apel, dan melati. Tumbuhan yang
dikembangbiakkan dengan merunduk harus mempunyai batang yang panjang dan
lentur. Cabang tumbuhan yang akan dikembangbiakkan, kemudian disentuhkan ke
tanah.
Mengembangbiakkan
tanaman dengan cara merunduk dilakukan dengan langkah berikut:
a)
Keratlah sedikit batang tanaman yang akan dikembang-biakkan.
b)
Rundukkan atau lengkungkan batang tersebut ke tanah.
c)
Timbunlah bagian yang dikerat tersebut dengan tanah.
d)
Siramlah tanah tersebut secara teratur agar selalu lembap.
e)
Akar akan tumbuh dari batang yang ditimbun. Akar yang tumbuh tersebut akan
tumbuh menjadi tanaman baru.
5) Mengenten
Mengenten dilakukan dengan
menyambung dua tanaman yang berbeda. Akan tetapi, masih satu jenis. Bagian
ujung tanaman dipotong, kemudian disambung dengan tumbuhan lainnya. Tumbuhan
sejenis yang digunakan untuk menyambung harus memiliki kualitas yang lebih
baik. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan cara mengenten adalah jeruk,
jambu, dan durian.
Reproduksi
pada Hewan
1. Perkembangbiakan
aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata
terjadi dengan cara:
·
Membelah diri (pembelahan
biner), yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru.
Misalnya, terjadi pada Protozoa.
·
Fragmentasi, yaitu pemisahan
sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru.
Misalnya, terjadi pada Volvox.
·
Sporulasi atau pembentukan spora,
misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan membelah dan
selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.
·
Pembentuhan tunas, misalnya pada
hewan Hydra dan Porifera
·
Dengan regenerasi, yaitu sebagian
tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru
yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut
2. Perkembangbiakan seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan,
namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan,
sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu:
a)
Tanpa pembuahan, yaitu pada
peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh
menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
b)
Dengan pembuahan, dapat dibedakan
atas konjugasi dan anisogami.
·
Anisogami, yaitu peleburan dua asel
kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet
pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.
BAB 3 : PERKEMBANGAN PENDUDUK dan DAMPAKNYA
bagi LINGKUNGAN.
Kepadatan Penduduk
dipengaruhi oleh 3 faktor :
1. Natalitas
(Natality)
fertilitas = CBR ( Crude Birth Rate
) yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam satu tahun.
rumus tingkat kelahiran ( CBR )
CBR = L/P X
1000
L = Jumlah kelahiran selama setahun
p = jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
Kriteria laju kelahiran
·
Laju kelahiran Tinggi jika
hasilnya > 30
·
Laju kelahiran sedang jika
hasilnya 20 – 30
·
Laju kelahiran rendah jika
hasilnya < 20
2. Mortalitas
(Mortality)
Hampir sama dengan natalitas, laju
kematian/mortalitas dimaknai sebagai jumlah kematian dalam 1000 orang penduduk
per tahun.
Untuk mencari laju kematian
gunakanlah rumus berikut
CDR = M/P X
1000
M= Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan
tahun
Kriteria laju kematian
·
Laju kematian Tinggi jika
hasilnya > 18
·
Laju kematian sedang jika
hasilnya 14 – 18
·
Laju kematian rendah jika
hasilnya < 14
3. Migrasi
(Migration)
Merupakan perpindahan penduduk dari
satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh
1.
Kesulitan ekonomi atau gaji yang
rendah (Difficult economy/low earnings)
2.
Situasi sosial-budaya (Sociocultural
Situation)
3.
Fasilitas pendidikan (Education
Facilities)
4.
Kesempatan Kerja (Working
Opportunities)
5.
Kesempatan Karir dan pendidikan
layak (Opportunities to get better career and education)
6.
Sarana Kehidupan yang Lengkap (Better
living facilities)
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk:
o
Lahan tempat tinggal dan bercocok
tanam berkurang
o
semakin banyaknya polusi dan limbah
yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
o
Angka pengangguran meningkat
o
Angka kesehatan masyarakat menurun
o
Angka kemiskinan meningkat
o
Pembangunan daerah semakin dituntut
banyak
o
Ketersediaan pangan sulit
o
Pemerintah harus membuat kebijakan
yang rumit
o
Angka kecukupan gizi memburuk
o
Muncul wanah penyakit baru
Cara
yang tepat untuk mengatasi masalah dari penduduk yang besar adalah :
1.
Memantapkan program KB
2.
Melaksanakan Program transmigrasi
3.
Memperluas lapangan kerja
4.
Harus ada pemerataan pembangunan
5.
Peningkatan fasilitas kesehatan
6.
Peningkatan mutu pendidikan
PENCEMARAN
LINGKUNGAN.
1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Adapun sumber pencemaran udara berasal dari kebakaran hutan, debu, industri dan transportasi seperti kendaraan bermotor. Bahan pencemaran udara secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan dasar, yaitu partikel dan gas. Bahan-bahan pencemaran udara antara lain seperti berikut.
Pencemaran udara terjadi karena masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Adapun sumber pencemaran udara berasal dari kebakaran hutan, debu, industri dan transportasi seperti kendaraan bermotor. Bahan pencemaran udara secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan dasar, yaitu partikel dan gas. Bahan-bahan pencemaran udara antara lain seperti berikut.
o
Gas Karbon Monoksida (CO) dan
Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin dan industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO.
Gas karbon dioksida (CO2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Hasil pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2, sehingga udara tercemar.
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin dan industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO.
Gas karbon dioksida (CO2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Hasil pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2, sehingga udara tercemar.
o
Gas SO dan SO2
Gas belerang dioksida yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO dan SO2. Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas SO atau SO2 bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan akan menyebabkan air hujan menjadi asam yang disebut hujan asam.
Gas belerang dioksida yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO dan SO2. Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas SO atau SO2 bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan akan menyebabkan air hujan menjadi asam yang disebut hujan asam.
o
Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Gas CFC merupakan gas yang terdapat pada parfum, Ac, dan lemari es. Gas CFC banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Gas CFC berbahaya jika keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Ozon (O3) yang terdapat pada lapisan stratosfer akan beraksi membentuk sebuah lubah jika berinteraksi dengan gas CFC. Lubang pada ozon tersebut menyebabkan sinar ultraviolet yang berbahaya masuk dan menembus bumi.
Gas CFC merupakan gas yang terdapat pada parfum, Ac, dan lemari es. Gas CFC banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Gas CFC berbahaya jika keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Ozon (O3) yang terdapat pada lapisan stratosfer akan beraksi membentuk sebuah lubah jika berinteraksi dengan gas CFC. Lubang pada ozon tersebut menyebabkan sinar ultraviolet yang berbahaya masuk dan menembus bumi.
2. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air bisa berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah bahan-bahan berbahaya dan beracun, serta tumpahan minyak bumi.
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air bisa berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah bahan-bahan berbahaya dan beracun, serta tumpahan minyak bumi.
3.
Pencemaran Tanah Pencemaran tanah
merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam suatu areal tanah.
Pencemaran tanah disebabkan oleh bahan pencemar tanah yang berasal dari bahan
organik, biasanya bahan ini dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman manusia.
Jika tempat pembuangan sampah berada dekat dengan pemukiman penduduk yang
dibiarkan menumpuk (menggunung) dan tidak segera diproses akan menimbulkan
pemandangan yang kotor, bau busuk, dan menjadi sumber penyakit. Contoh penyakit
diare timbul akibat sanitasi lingkungan yang buruk karena buruknya pengolahan
sampah di lingkungan tersebut.
BAB 4 : ATOM, ION dan MOLEKUL.
1. Teori Atom
a.
Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808, John Dalton yang merupakan seorang guru di
Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan
teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom
berbentuk pejal.
John Dalton mengungkapkan bahwa :
- Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
- Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
- Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
- Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
- Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
- Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
2.
Molekul
adalah
kumpulan dua atom atau bahkan lebih yang ada didalam suatu susunan tertentu
yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul terbentuk dari adanya
dua atom atau bahkan lebih yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang
lainnya dan juga memiliki unsure- unsure yang sama, missal O2 yang ada pada
sebuah oksigen atau pada atom yang mempunyai unsure yang berbeda yang sering
disebut dengan sebutan molkul senyawa. Contoh H2O yang terdiri dari dua atom H
dan juga satu atom yaitu O.atom- atom itu harus berhubungan dengan kuat, sebab
atom yang tidak kovalen tidak akan bisa dianggap sebagai molekul tunggal.
Molekul juga sering disebut sebagai salah satu dari bagian atom yang paling
kecil dan tidak bisa dipecahkan dari senyawa kimia yang terdiri dari dua atom atau
bahkan lebih yang berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.
Molekul unsur adalah kumpulan
atom-atom yang berasal dari unsur yang sama, sedangkan molekul senyawa adalah
kumpulan atom-atom yang berasal dari dua atau lebih unsur. Nah, contoh
molekul unsur pada proses respirasi adalah gas oksigen dengan rumus molekul O2, sedangkan contoh dari molekul senyawa yakni
gas karbon dioksida dengan rumus molekul CO2serta
air (H2O). Contoh lain dari molekul unsur yakni
hidrogen (H2), nitrogen (N2),
molekul dari unsur-unsur golongan 7A, serta ozon (O3); sedangkan contoh lain dari molekul senyawa
yakni karbon monoksida (CO), hidrogen klorida (HCl), dan amonia dengan rumus
molekul NH3.
3. Konfigurasi
Elektron
adalah susunan atau distribusi elektron-elektron pada sebuah
atom atau molekul. Susunannya mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut antara
lain prinsip aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli. Menurut hukum mekanika
kuantum, untuk sistem yang hanya memiliki satu elektron, elektronnya dapat
berpindah dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam bentuk foton.
Konfigurasi elektron menunjukkan jumlah elektron pada setiap sublevel. Sublevel
pertama adalah 1s, kemudian 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Masing-masing
elektron dapat berpindah dengan sendirinya di dalam sebuah orbital. Salah satu
contoh konfigurasi elektron adalah atom neon dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6.
Pengetahuan tentang konfigurasi elektron di setiap atom sangat berguna untuk
memahami struktur tabel periodik. Konsep konfigurasi elektron ini juga berguna
untuk menjelaskan konsep ikatan kimia, sifat laser, dan semikonduktor.
4. Ion
Ion adalah atom atau
sekumpulan atom yang bermuatan
listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron,
disebutanion, karena dia tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif,
yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena
tertarik ke katode. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom
atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-,
di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau
diperoleh.
BAB 5 : LISTRIK STATIS
Muatan listrik adalah muatan dasar
yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga
memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk
menggambarkan muatan. Sistem Satuan
Internasional dari
satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan
dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total
suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron.
Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan
tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan
materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah
proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan
total yang netral atau tak bermuatan).
A. Hukum Coulomb
adalah hukum yang menjelaskan hubungan
antara gaya yang timbul antara
dua titik muatan, yang terpisahkan jarak
tertentu,
dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.
Hukum
ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di
antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya . Interaksi
antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui
jarak separasi . Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah
gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan
kedua muatan tersebut . Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan
saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak, tergantung nilai dari
masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak,
sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik .
B. Medan listrik
adalah efek yang ditimbulkan oleh
keberadaan muatan listrik, seperti elektron, ion,
atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki
satuan N/C atau
dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di
bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan
listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).
Hantaran Listrik
C.
Konduktor
atau penghantar
Yaitu
benda atau bahan yang dapat memindahkan muatan listrik
Sifat konduktor antara lain:
a.mempunyai
banyak elektron bebas.
Elektron
bebas yaitu elektron-elektron yang berada pada lintasan terluar dari Struktur
atom.
b.
elektron-elektron pada atom mudah berpindah dari lintasan yang dalam ke
lintasan terluar.
c.
Biasanya mudah mengantar panas/kalor seperti : besi, emas, perak, tembaga
aluminium, kuningan dan lain-lain.
Benda
cair: larutan elektrolit ( H2SO4 ), air ( H2O )
Tubuh
manusia, tanah dan sebagainya.
D.
Isolator atau Penyekat
Adalah
benda atau bahan yang tidak dapat memindahkan muatan listrik.
Sifat dari isolator antara lain :
a.
Ikatan elektron pada intinya sangat kuat. (tidak ada elektron bebas).
b.
Sulit menghantar panas/kalor.
E.
Semikonduktor atau Setengah Penghantar
Adalah
benda atau zat yang kurang baik untuk konduktor dan tidak sempurna sebagai
isolator.
Contoh:
a.
Silikon
b.
Germanium
Kedua
bahan tersebut biasa dipakai utnuk membuat komponen seperti :
1.Dioda
2.Transistor
3.IC
(Integrated Circuit = Rangkaian yang dimampatkan/terpadu).
4.Micro
chip.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar