Kamis, 18 Februari 2016

Ilmu Pengetahuan Alam



BAB 1 : SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

  1. Alat reproduksi laki-laki
Alat reproduksi laki-laki terdiri dari alat kelamin bagian luar dan alat kelamin bagian dalam. Perhatikan gambar di bawah. Alat kelamin bagian luar terdiri dari penis dan skrotum. Sedangkan alat kelamin bagian dalam terdiri dari testis, epididimis, vas deferens, prostat, vesika seminalis, dan kelenjar bulbouretral.
Alat Reproduksi Pria
1.    Testis
Testis disebut juga dengan buah zakar. Testis merupakan organ kecil dengan diameter sekitar 5 cm pada orang dewasa. Testis membutuhkan suhu lebih rendah dari suhu badan (36,7 oC) agar dapat berfungsi secara optimal. Oleh karena itu, testis terletak di luar tubuh di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Ukuran dan posisi testis sebelah kanan dan kiri berbeda. Testis berfungsi sebagai tempat pembentukan sperma (spermatogenesis). Spermatogenesis pada manusia berlangsung selama 2 – 3 minggu. Bentuk sperma sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Sperma berbentuk seperti kecebong, dapat bergerak sendiri dengan ekornya.
Testis juga memiliki tanggung jawab lain, yaitu membuat hormon testosteron. Hormon ini merupakan hormon yang sangat bertanggung jawab atas perubahan anak laki-laki menjadi dewasa. Membuat suara laki-laki menjadi besar dan berat, dan berbagai perubahan lain yang memperlihatkan bahwa seorang anak telah beranjak dewasa.
2.    Skrotum
Skrotum adalah kantong kulit yang melindungi testis dan berfungsi sebagai
tempat bergantungnya testis. Skrotum berwarna gelap dan berlipat-lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak testis ke dinding perut. Dalam menjalankan fungsinya, skrotum dapat mengubah ukurannya. Jika suhu udara dingin, maka skrotum akan mengerut dan menyebabkan testis lebih dekat dengan tubuh dan dengan demikian lebih hangat. Sebaliknya pada cuaca panas, maka skrotum akan membesar dan kendur. Akibatnya luas
permukaan skrotum meningkat dan panas dapat dikeluarkan.
3.     Vas deferens
Vas deferens adalah sebuah tabung yang dibentuk dari otot. Vas deferens membentang dari epididimis ke uretra. Vas deferens berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sebelum dikeluarkan melalui penis. Saluran ini bermuara dari epididimis. Saluran vas deferens menghubungkan testis dengan kantong sperma. Kantong sperma ini berfungsi untuk menampung sperma yang dihasilkan oleh testis.
4.    Epididimis
Epididimis adalah saluran-saluran yang lebih kecil dari vas deferens. Alat ini
mempunyai bentuk berkelok-kelok dan membentuk bangunan seperti topi. Epididimis berfungsi sebagai tempat pematangan sperma.
5.    Vesikula seminalis
Alat ini berfungsi sebagai penampung spermatozoa dari testis.
6.    Kelenjar prostat
Kelenjar prostat sebagai penghasil cairan basa untuk melindungi sperma dari gangguan luar.
7.    Uretra
Uretra merupakan saluran sperma dan urine. Uretra berfungsi membawa sperma dan urine ke luar tubuh.
8.     Penis
Penis dibagi menjadi dua bagian, yaitu batang dan kepala penis. Pada bagian kepala terdapat kulit yang menutupinya, disebut preputium. Kulit ini diambil secara operatif saat melakukan sunat. Penis tidak mengandung tulang dan tidak terbentuk dari otot. Ukuran dan bentuk penis bervariasi, tetapi jika penis ereksi ukurannya hampir sama. Kemampuan ereksi sangat berperan dalam fungsi reproduksi. Pada bagian dalam penis terdapat saluran yang berfungsi mengeluarkan urine. Saluran ini untuk mengalirkan sperma keluar. Jadi, fungsi penis sebagai alat sanggama, saluran pengeluaran sperma, dan urine.
Sperma
Pada usia remaja (sekitar usia 12 – 13 tahun), umumnya organ kelamin laki-laki telah mampu menghasilkan sel sperma. Biasanya ditandai dengan mimpi dan keluarnya sel sperma (mimpi basah). Sel sperma manusia memiliki panjang ±60 μm. Dalam satu tetes semen (air mani) terdapat kurang
lebih 200 – 500 juta sperma. Sel sperma dapat bergerak aktif karena mempunyai flagela (ekor).
Proses Spermatogenesis
Proses pembentukan dan pemasakan sperma disebut spermatogenis. Pada pembahasan sebelumnya dikatakan bahwa sperma dihasilkan oleh testis. Spermatogenis terjadi di tubulus seminiferus testis. Dalam tubulus tersebut terdapat sel sperma, yang disebut spermatogonium. Spermatogonium kemudian membelah secara mitosis menghasilkan spermatogonium yang haploid (Lihat gambar di bawah).
Spermatogenesis
Spermatogonium ini kemudian membesar membentuk spermatosit primer. Spermatosit primer seterusnya akan membelah secara meiosis I untuk menghasilkan dua spermatosit sekunder yang haploid. Kemudian setiap spermatosit sekunder akan membelah secara meiosis II untuk menghasilkan dua spermatid yang hapolid. Sel-sel spermatid akan berdiferensiasi menjadi spermatozoa atau sperma.
  1. Alat reproduksi wanita
Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).
Alat Reproduksi Wanita
1.     Vulva
Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.
2.    Vagina
Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.
3.    Serviks
Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.
4.    Rahim
Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
·        Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
·        Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
·        Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.
5.     Ovarium
Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.
6.    Tuba fallopi
Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.
Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.
Oogenesis

  1.  Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.


Perkembangan embrio:
1.    Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu
2.    Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

embrio usia 8 minggu
3.    Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.

4.    Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.
embrio usia 16 minggu
5.    Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut:
·        Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
·        Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
·        Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit.
  1. Siklus Menstruasi
Menstruasi disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah. Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase, yaitu:
1.    Fase menstruasi
Fase menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2.    Fase pra-ovulasi
Fase pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen. Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3.    Fase ovulasi
Jika siklus menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14. Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.

4.    Fase pasca ovulasi
Fase ini berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya.  Walaupun panjang siklus menstruasi berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun tidak sebanyak ketika
berbentuk folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya menstruasi demikian seterusnya.

  1. Gangguan Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem reproduksi dapat mengalami gangguan atau kelainan. Gangguan ini dapat menyebabkan pasangan usia subur sulit memperoleh keturunan. Oleh karena itu, kamu harus selalu menjaga kesehatan organ-organ reproduksi, sehingga kelak dapat memperoleh keturunan yang sehat. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi adalah
sebagai berikut.
1.    HIV/AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
a.    Gejala HIV
AIDS disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa terserang berbagai penyakit.
Pada awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7 tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
Tahap terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC, pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya jumlah sel T pada darahnya.
b.    Penularan HIV
Sebagian besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.
Penularan HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah penyebaran virus ini.

c.    Pencegahan HIV
Obat penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut:
·        Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
·        Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan darahnya.
·        Menjamin sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai.
2.    Sifilis
Penyakit sifilis sering disebut raja singa. Sifilis bersifat menular dan disebabkan oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal, sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3.    Gonore
Penyakit gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim, dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan pengobatan.
4.    Klamidia (klamidiasis)
Pada laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan infeksi pada testis.
5.    Herpes (dhab)
Luka pada vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang ditularkan ke fetusnya.
6.    Candidiasis (keputihan)
Gejala yang timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran. Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.

BAB 2 : REPRODUKSI TUMBUHAN DAN HEWAN.
Perkembangbiakan Generatif pada Tumbuhan Angiospremae
A.   REPRODUKSI GENERATIF
Reproduksi generatif adalah terjadinya individu baru yang didahului dengan peleburan dua sel gamet. Peristiwa ini disebut pembuahan. Pembuahan (fertilisasi) pada tumbuhan berbiji akan terjadi kalau didahului adanya proses penyerbukan (persarian/polenasi).

1.   Penyerbukan (Polinasi)

 Penyerbukan atau polinasi adalah proses melekatnya polen dari kepala satu bunga ke kepala putik bunga lain.

Macam-macam penyerbukan
A.  Berdasarkan penyebab sampainya serbuk sari pada tujuan
·        Anemogami: penyerbukan yang disebabkan oleh angin.
Contohnya: rumput, tebu, dan alang-alang.
·        Zoidiogami: penyerbukan yang dibantu oleh hewan.
·        . Hidrogami: penyerbukan karena bantuan air. Ini pada umumnya terjadi pada tumbuhan yang hidup di dalam air, misalnya Hydrilla.
·        Antropogami: disebut juga penyerbukan buatan atau sengaja, yaitu penyerbukan karena bantuan manusia. Contohnya, tumbuhan vanili.
B.   Berdasarkan asal serbuk sari
1.    Autogami atau penyerbukan sendiri. Autogami dapat terjadi bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama. Autogami sering terjadi pada saat bunga belum mekar disebut kleistogami.

2.    Geitonogami atau penyerbukan tetangga, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga yang berlainan tetapi masih dalam satu individu.

3.    Alogami atau penyerbukan silang, yaitu penyerbukan di mana serbuk sari berasal dari bunga individu lain tetapi masih dalam satu species/jenis.

4.    Bastar yaitu penyerbukan di mana serbuk sari dan putik berasal dari spesies lain.


2.  Pembuahan
·        Pembuahan tunggal
Pembuahan tunggal terjadi pada tumbuhan Gymnospermae atau tumbuhan berbiji terbuka. Berikut adalah urutan/langkah pembuahannya:

a)   Pembuahan tunggal diawali dengan peristiwa menempelnya serbuk sari pada lubang bakal biji yang mengandung tetes-tetes penyerbukan.

b)   Serbuk sari selanjutnya membentuk buluh serbuk sari yang berkembang dari sel vegetatif di dalam serbuk sari.

c)   Buluh serbuk sari tumbuh mengarah ke arkegonium melalui mikrofil.

d)   Sementara itu, sel generatif akan membelah menjadi sel dislokator (tangkai sel) dan sel spermatogen (sel tubuh),

e)   Sel spermatogen akan membelah menjadi dua, yang satu berukuran besar dan yang satunya berukuran kecil.

f)     Pada saat mencapai sel telur, sel dislokator dan sel sperma kecil melebur (degenerasi)

g)   Sel sperma besar bersatu dengan sel telur menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio atau lembaga.
·        Pembuahan ganda
Pembuahan ganda terjadi pada tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan berbiji tertutup. Organ reproduksi Angiospermae adalah bunga. Bunga dapat dibedakan menjadi bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Bunga lengkap terdiri atas kelopak (kaliks), mahkota (korola), benang sari (stamen) dan putik (pistilum). Benang sari disusun oleh kepala sari (antera) dan tangkai benang sari (filamen). Adapun putik (pistilum) terdiri atas kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus), dan ovarium atu atau lebih dari bagian-bagian bunga. Misalnya, bunga yang tidak memiliki kelopak bunga atau mahkota bunga.


REPRODUKSI VEGETATIF

Reproduksi secara vegetatif diartikan sebagai pembentukan individu baru tanpa adanya peleburan antara gamet jantan dan betina. Reproduksi secara vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu reproduksi vegetatif alami dan reproduksi vegetatif buatan.

Ada bermacam-macam cara perkembangbiakan vegetatif alami, antara lain:

1) Tunas

Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun. Pohon tersebut tumbuh di dekat induknya. Tunas yang tumbuh pada akar dan daun disebut tunas adventif. 


2) Umbi akar
Umbi akar berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak berkuncup, tidak berdaun, tidak bermata tunas, dan tidak berbuku-buku. Tumbuhan yang berkembang biakdengan umbi akar adalah bunga dahlia dan wortel.
dengan umbi akar adalah bunga dahlia dan wortel. Sisa batang pada pangkal umbi dapat memunculkan tunas. Akar tunas baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut ditanam.


3) Umbi batang


Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam tanah. Umbi batang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Tumbuhan baru akan tumbuh dari mata tunas yang terletak di lekukan pada permukaan umbi tersebut.

4) Umbi lapis
Bawang merah adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis. Umbi lapis adalah daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya tumbuh tunas. Daun tersebut tersusun berdekatan dan tumbuh pada permukaan atas ruas. Umbi lapis dari tunas terluar akan tumbuh membentuk tunas baru (siung).



5) Spora

Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil. Spora hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop, tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Tumbuhan paku adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora. Spora mudah diterbangkan angin karena ringan. Sporangium pada tumbuhan paku terletak di bagian belakang daun. Amatilah bagian belakang daun tanaman paku.
Selain tumbuhan paku, jamur dan lumut juga berkembang biak dengan spora. Jamur adalah tumbuhan yang tidak memiliki klorofil (zat hijau daun). Kita dapat menemukan jamur di tempat-tempat yang lembab. Makanan yang sudah basi biasanya ditumbuhi jamur. Sporangium jamur berisi spora yang sangat banyak.
Kotak spora akan pecah jika spora telah masak. Selanjutnya, spora yang telah masak ini akan keluar dan diterbangkan angin. Jika spora jatuh di tempat yang sesuai, spora akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.

6) Membelah diri

Tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah diri adalah tumbuhan tingkat rendah seperti ganggang. Ganggang membelah sel tubuhnya menjadi dua. Masing-masing sel ini akan membelah lagi ketika dewasa.


7) Akar tinggal (Rhizoma)

Rhizoma adalah batang yang tebal dan tumbuh mendatar di dalam tanah. Pernahkah kamu melihat tumbuhan jahe? Jahe berkembang biak dengan akar tinggal atau rhizoma. Rhizoma berfungsi sebagai cadangan makanan bagi tumbuhan. Rhizoma dapat mempunyai ciri-ciri berikut.

a) Bentuknya berbulu-bulu seperti batang dan terdapat kuncup di bagian ujungnya.
b) Bersisik, di setiap sisik ketiak terdapat tunas.

8) Geragih (Stolon)
Geragih adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Tunas pada buku-buku batang yang menjalar di atas tanah tersebut dapat tumbuh menjadi tumbuhan baru. Tumbuhan baru tersebut tidak bergantung pada induknya, meskipun tetap bersatu dengan induknya. Arbei, semanggi, dan pegagan berkembang biak dengan geragih di permukaan tanah. Selain arbei, juga ada semanggi dan pegagan. Rumput teki berkembang biak dengan geragih yang tumbuh di dalam tanah.


Reproduksi Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan tumbuhan dengan vegetatif buatan diupayakan manusia untuk memperoleh jenis tumbuhan baru. Tumbuhan baru tersebut diharapkan memberikan hasil yang lebih
1.     Cangkok

Tumbuhan yang dapat dicangkok adalah tumbuhan dikotil. Di antaranya seperti mangga, jeruk, dan jambu. 
Hasil cangkokan yang sudah ditumbuhi akar kemudian dipotong tepat di bawah pembungkus cangkokan. Jangan menanam hasil cangkokan langsung di tanah terbuka. Tanamlah cangkokan di wadah persemaian. Selanjutnya, letakkan di tempat yang teduh sekitar dua bulan. Setelah itu, hasil cangkokan dapat diambil dari wadah persemaian. Selanjutnya, dipindahkan ke tanah terbuka.

2) Setek

Setek dilakukan dengan menanam bagian tumbuhan tanpa menunggu tumbuhnya akar baru. Ada dua macam setek, yaitu setek batang dan setek daun.
a) Setek batang
Tumbuhan yang berkembang biak dengan setek batang adalah ketela pohon, mawar, dan tebu. Tumbuhan yang akan disetek harus memiliki bakal tunas.
b) Setek daun
Tumbuhan yang dapat disetek daunnya adalah cocor bebek dan sri rejeki. Daun yang hendak disetek harus berwarna hijau segar dan cukup tua. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan untuk menyetek daun.
·        Letakkan daun yang akan disetek di permukaan tanah. Tanah yang digunakan hendaknya tanah yang subur.
·        Setelah beberapa hari, pada bagian lekukan-lekukan daun akan tumbuh tunas dan akar. Tunas tersebut akan menjadi tanaman baru.
·        Selanjutnya, tanaman baru tersebut dipindahkan ke wadah lain (pot)
  3. Okulasi

Okulasi dilakukan dengan cara menempelkan tunas tumbuhan ke tunas tumbuhan yang lain. Masing-masing tunas memiliki sifat unggul yang berbeda. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan okulasi adalah mangga dan jeruk.


4) Merunduk


Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan merunduk adalah tebu, apel, dan melati. Tumbuhan yang dikembangbiakkan dengan merunduk harus mempunyai batang yang panjang dan lentur. Cabang tumbuhan yang akan dikembangbiakkan, kemudian disentuhkan ke tanah.
Mengembangbiakkan tanaman dengan cara merunduk dilakukan dengan langkah berikut:
a) Keratlah sedikit batang tanaman yang akan dikembang-biakkan.
b) Rundukkan atau lengkungkan batang tersebut ke tanah.
c) Timbunlah bagian yang dikerat tersebut dengan tanah.
d) Siramlah tanah tersebut secara teratur agar selalu lembap.
e) Akar akan tumbuh dari batang yang ditimbun. Akar yang tumbuh tersebut akan tumbuh menjadi tanaman baru.

5) Mengenten


Mengenten dilakukan dengan menyambung dua tanaman yang berbeda. Akan tetapi, masih satu jenis. Bagian ujung tanaman dipotong, kemudian disambung dengan tumbuhan lainnya. Tumbuhan sejenis yang digunakan untuk menyambung harus memiliki kualitas yang lebih baik. Tumbuhan yang dapat dikembangbiakkan dengan cara mengenten adalah jeruk, jambu, dan durian.
Reproduksi pada Hewan
1.     Perkembangbiakan aseksual
Perkembangbiakan secara aseksual pada hewan invertebrata terjadi dengan cara:
·         Membelah diri (pembelahan biner),  yaitu pembelahan diri dari satu sel menjadi dua sel baru. Misalnya, terjadi pada Protozoa.
·         Fragmentasi, yaitu pemisahan sebagian sel dari suatu koloni dan selanjutnya membentuk koloni sel baru. Misalnya, terjadi pada Volvox.
·         Sporulasi atau pembentukan spora, misalnya Plasmodium (penyebab malaria) pada fase oosit. Oosit akan membelah dan selanjutnya akan menghasilkan sporozoit.
·         Pembentuhan tunas, misalnya pada hewan Hydra dan Porifera
·         Dengan regenerasi, yaitu sebagian tubuh terpisah dan selanjutnya bagian tadi dapat tumbuh menjadi individu baru yang lengkap. Misalnya pada Planaria dan Bintang Laut

Amoeba, membelah diri


Volvox, berbiak dengan fragmentasi

Plasmodium, melakukan sporulasi

Hydra, hewan bertunas

Planaria, melakukan regenerasi

Bintang Laut, melakukan regenerasi
2.    Perkembangbiakan seksual
Pada reproduksi seksual tidak selalu terjadi pembuahan, namun kadang-kadang dapat terbentuk individu baru tanpa adanya pembuahan, sehingga reproduksi secara kawin pada hewan invertebrata dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
a)   Tanpa pembuahan, yaitu pada peristiwa partenogenesis, sel telur tanpa dibuahi dapat tumbuh menjadi individu baru. Misalnya pada lebah jantan dan semut jantan.
b)   Dengan pembuahan, dapat dibedakan atas konjugasi dan anisogami.

·         Konjugasi, ini terjadi pada invertebrata yang belum jelas alat reproduksinya misalnya Paramecium
·         Anisogami, yaitu peleburan dua asel kelamin yang tidak sama besarnya, misalnya peleburan mikrogamet dan makrogamet pada Plasmodium, dan peleburan sperma dengan ovum di dalam rahim.

BAB 3 : PERKEMBANGAN PENDUDUK dan DAMPAKNYA bagi LINGKUNGAN.


Kepadatan Penduduk dipengaruhi oleh 3 faktor :
1.      Natalitas (Natality)
fertilitas = CBR ( Crude Birth Rate ) yaitu jumlah bayi yang lahir setiap 1000 penduduk dalam satu tahun.

rumus tingkat kelahiran ( CBR )

CBR = L/P X 1000

L = Jumlah kelahiran selama setahun
p = jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Kriteria laju kelahiran
·         Laju kelahiran Tinggi jika hasilnya > 30
·         Laju kelahiran sedang jika hasilnya 20 – 30
·         Laju kelahiran rendah jika hasilnya < 20
2.      Mortalitas (Mortality)
Hampir sama dengan natalitas, laju kematian/mortalitas dimaknai sebagai jumlah kematian dalam 1000 orang penduduk per tahun.
Untuk mencari laju kematian gunakanlah rumus berikut
CDR = M/P X 1000

M= Jumlah kematian
P = Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
Kriteria laju kematian
·         Laju kematian Tinggi jika hasilnya > 18
·         Laju kematian sedang jika hasilnya 14 – 18
·         Laju kematian rendah jika hasilnya < 14

3.      Migrasi (Migration)
Merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini dipengaruhi oleh
1.    Kesulitan ekonomi atau gaji yang rendah (Difficult economy/low earnings)
2.    Situasi sosial-budaya (Sociocultural Situation)
3.    Fasilitas pendidikan (Education Facilities)
4.    Kesempatan Kerja (Working Opportunities)
5.    Kesempatan Karir dan pendidikan layak (Opportunities to get better career and education)
6.    Sarana Kehidupan yang Lengkap (Better living facilities)
Dampak Negatif Pertumbuhan Penduduk:
o    Lahan tempat tinggal dan bercocok tanam berkurang
o    semakin banyaknya polusi dan limbah yang berasal dari rumah tangga, pabrik, perusahaan, industri, peternakan, dll
o    Angka pengangguran meningkat
o    Angka kesehatan masyarakat menurun
o    Angka kemiskinan meningkat
o    Pembangunan daerah semakin dituntut banyak
o    Ketersediaan pangan sulit
o    Pemerintah harus membuat kebijakan yang rumit
o    Angka kecukupan gizi memburuk
o    Muncul wanah penyakit baru

Cara yang tepat untuk mengatasi masalah dari penduduk yang besar adalah :

1. Memantapkan program KB
2. Melaksanakan Program transmigrasi
3. Memperluas lapangan kerja
4. Harus ada pemerataan pembangunan
5. Peningkatan fasilitas kesehatan
6. Peningkatan mutu pendidikan

PENCEMARAN LINGKUNGAN.
1.    Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi karena masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke udara oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas udara turun sampai sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
 
Adapun sumber pencemaran udara berasal dari kebakaran hutan, debu, industri dan transportasi seperti kendaraan bermotor. Bahan pencemaran udara secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan dasar, yaitu partikel dan gas. Bahan-bahan pencemaran udara antara lain seperti berikut.
 

o    Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2)
Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang tidak sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin dan industri, kereta api, dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO.
Gas karbon dioksida (CO2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri, pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor, mobil, serta kereta api. Hasil pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2, sehingga udara tercemar.


o    Gas SO dan SO2
Gas belerang dioksida yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO dan SO2. Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara. Jika gas SO atau SO2 bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan akan menyebabkan air hujan menjadi asam yang disebut hujan asam.


o    Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC)
Gas CFC merupakan gas yang terdapat pada parfum, Ac, dan lemari es. Gas CFC banyak digunakan karena memiliki beberapa kelebihan, antara lain tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah bereaksi, dan tidak berbahaya secara langsung. Gas CFC berbahaya jika keluar akan langsung terbang membubung tinggi ke angkasa dan mencapai stratosfer. Ozon (O3) yang terdapat pada lapisan stratosfer akan beraksi membentuk sebuah lubah jika berinteraksi dengan gas CFC. Lubang pada ozon tersebut menyebabkan sinar ultraviolet yang berbahaya masuk dan menembus bumi.


2.    Pencemaran Air
Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam air atau berubahnya tatanan air oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas air turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air menjadi kurang atau tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Pencemaran air dapat terjadi pada sumber mata air, sumur, sungai, rawa-rawa, danau, dan laut. Bahan pencemaran air bisa berasal dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah bahan-bahan berbahaya dan beracun, serta tumpahan minyak bumi. 

3.    Pencemaran Tanah Pencemaran tanah merupakan peristiwa masuknya zat atau komponen lain ke dalam suatu areal tanah. Pencemaran tanah disebabkan oleh bahan pencemar tanah yang berasal dari bahan organik, biasanya bahan ini dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman manusia. Jika tempat pembuangan sampah berada dekat dengan pemukiman penduduk yang dibiarkan menumpuk (menggunung) dan tidak segera diproses akan menimbulkan pemandangan yang kotor, bau busuk, dan menjadi sumber penyakit. Contoh penyakit diare timbul akibat sanitasi lingkungan yang buruk karena buruknya pengolahan sampah di lingkungan tersebut.  

BAB 4 : ATOM, ION dan MOLEKUL.
1.  Teori Atom
a.    Model Atom John Dalton
Pada tahun 1808John Dalton yang merupakan seorang guru di Inggris, melakukan perenungan tentang atom. Hasil perenungan Dalton menyempurnakan teori atom Democritus. Bayangan Dalton dan Democritus adalah bahwa atom berbentuk pejal.

John Dalton mengungkapkan bahwa :
  • Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
  • Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
  • Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
  • Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
  • Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
  • Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur,     sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
2.    Molekul                                                                                               
adalah kumpulan dua atom atau bahkan lebih yang ada didalam suatu susunan tertentu yang terikat oleh gaya kimia atau ikatan kimia. Molekul terbentuk dari adanya dua atom atau bahkan lebih yang saling berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya dan juga memiliki unsure- unsure yang sama, missal O2 yang ada pada sebuah oksigen atau pada atom yang mempunyai unsure yang berbeda yang sering disebut dengan sebutan molkul senyawa. Contoh H2O yang terdiri dari dua atom H dan juga satu atom yaitu O.atom- atom itu harus berhubungan dengan kuat, sebab atom yang tidak kovalen tidak akan bisa dianggap sebagai molekul tunggal. Molekul juga sering disebut sebagai salah satu dari bagian atom yang paling kecil dan tidak bisa dipecahkan dari senyawa kimia yang terdiri dari dua atom atau bahkan lebih yang berkaitan antara yang satu dengan yang lainnya.                                              Molekul unsur adalah kumpulan atom-atom yang berasal dari unsur yang sama, sedangkan molekul senyawa adalah kumpulan atom-atom yang berasal dari dua atau lebih unsur.  Nah, contoh molekul unsur pada proses respirasi adalah gas oksigen dengan rumus molekul O2, sedangkan contoh dari molekul senyawa yakni gas karbon dioksida dengan rumus molekul CO2serta air (H2O). Contoh lain dari molekul unsur yakni hidrogen (H2), nitrogen (N2), molekul dari unsur-unsur golongan 7A, serta ozon (O3); sedangkan contoh lain dari molekul senyawa yakni karbon monoksida (CO), hidrogen klorida (HCl), dan amonia dengan rumus molekul NH3.

3.  Konfigurasi Elektron      
adalah susunan atau distribusi elektron-elektron pada sebuah atom atau molekul. Susunannya mengikuti aturan khusus. Aturan tersebut antara lain prinsip aufbau, kaidah hund, dan larangan pauli. Menurut hukum mekanika kuantum, untuk sistem yang hanya memiliki satu elektron, elektronnya dapat berpindah dari satu konfigurasi ke konfigurasi lain dalam bentuk foton. Konfigurasi elektron menunjukkan jumlah elektron pada setiap sublevel. Sublevel pertama adalah 1s, kemudian 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Masing-masing elektron dapat berpindah dengan sendirinya di dalam sebuah orbital. Salah satu contoh konfigurasi elektron adalah atom neon dengan konfigurasi 1s2 2s2 2p6. Pengetahuan tentang konfigurasi elektron di setiap atom sangat berguna untuk memahami struktur tabel periodik. Konsep konfigurasi elektron ini juga berguna untuk menjelaskan konsep ikatan kimia, sifat laser, dan semikonduktor.
4.  Ion                                                                                                
           Ion adalah atom atau sekumpulan atom yang bermuatan listrik. Ion bermuatan negatif, yang menangkap satu atau lebih elektron, disebutanion, karena dia tertarik menuju anode. Ion bermuatan positif, yang kehilangan satu atau lebih elektron, disebut kation, karena tertarik ke katode. Proses pembentukan ion disebut ionisasi. Atom atau kelompok atom yang terionisasi ditandai dengan tikatas n+ atau n-, di mana n adalah jumlah elektron yang hilang atau diperoleh.                                                                                                                                  BAB 5 : LISTRIK STATIS                                       
 Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki suatu benda, yang membuatnya mengalami gaya pada benda lain yang berdekatan dan juga memiliki muatan listrik. Simbol Q sering digunakan untuk menggambarkan muatan. Sistem Satuan Internasional dari satuan Qadalah coulomb, yang merupakan 6.24 x 1018 muatan dasar. Q adalah sifat dasar yang dimiliki oleh materi baik itu berupa proton(muatan positif) maupun elektron (muatan negatif). Muatan listrik total suatu atom atau materi ini bisa positif, jika atomnya kekurangan elektron. Sementara atom yang kelebihan elektron akan bermuatan negatif. Besarnya muatan tergantung dari kelebihan atau kekurangan elektron ini, oleh karena itu muatan materi/atom merupakan kelipatan dari satuan Q dasar. Dalam atom yang netral, jumlah proton akan sama dengan jumlah elektron yang mengelilinginya (membentuk muatan total yang netral atau tak bermuatan).
A. Hukum Coulomb 
       adalah hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya yang timbul antara dua titik muatan, yang terpisahkan jarak tertentu, dengan nilai muatan dan jarak pisah keduanya.
Hukum ini menyatakan apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di antara keduanya, yang besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antar keduanya . Interaksi antara benda-benda bermuatan (tidak hanya titik muatan) terjadi melalui gaya tak-kontak yang bekerja melampaui jarak separasi . Adapun hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa arah gaya pada masing-masing muatan terletak selalu sepanjang garis yang menghubungkan kedua muatan tersebut . Gaya yang timbul dapat membuat kedua titik muatan saling tarik-menarik atau saling tolak-menolak, tergantung nilai dari masing-masing muatan. Muatan sejenis (bertanda sama) akan saling tolak-menolak, sedangkan muatan berbeda jenis akan saling tarik-menarik .   

B. Medan listrik 
           adalah efek yang ditimbulkan oleh keberadaan muatan listrik, seperti elektronion, atau proton, dalam ruangan yang ada di sekitarnya. Medan listrik memiliki satuan N/C atau dibaca Newton/coulomb. Medan listrik umumnya dipelajari dalam bidang fisika dan bidang-bidang terkait, dan secara tak langsung juga di bidang elektronika yang telah memanfaatkan medan listrik ini dalam kawat konduktor (kabel).          
Hantaran Listrik
C. Konduktor atau penghantar
Yaitu benda atau bahan yang dapat memindahkan muatan listrik

Sifat konduktor antara lain:
a.mempunyai banyak elektron bebas.
Elektron bebas yaitu elektron-elektron yang berada pada lintasan terluar dari Struktur atom.
b. elektron-elektron pada atom mudah berpindah dari lintasan yang dalam ke lintasan terluar.
c. Biasanya mudah mengantar panas/kalor seperti : besi, emas, perak, tembaga aluminium, kuningan dan lain-lain.
Benda cair: larutan elektrolit ( H2SO4 ), air ( H2O )
Tubuh manusia, tanah dan sebagainya.

D. Isolator atau Penyekat
Adalah benda atau bahan yang tidak dapat memindahkan muatan listrik.

Sifat dari isolator antara lain :
a. Ikatan elektron pada intinya sangat kuat. (tidak ada elektron bebas).
b. Sulit menghantar panas/kalor.

E. Semikonduktor atau Setengah Penghantar
Adalah benda atau zat yang kurang baik untuk konduktor dan tidak sempurna sebagai isolator.
Contoh:
a. Silikon
b. Germanium
Kedua bahan tersebut biasa dipakai utnuk membuat komponen seperti :
1.Dioda
2.Transistor
3.IC (Integrated Circuit = Rangkaian yang dimampatkan/terpadu).
4.Micro chip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar