Bab 1 : Teks Eksemplum
Teks Eksemplum pada dasarnya adalah jenis teks rekaan yang berisi
insiden yang menurut partisipannya tidak perlu terjadi. Secara pribadi,
partisipan menginginkan insiden itu dapat diatasi, tetapi ia tidak dapat
berbuat apa-apa. Eksemplum adalah jenis genre cerita yang berkaitan
dengan insiden yang di dalamnya terdapat beberapa hal yang menjadi
insiden. Insiden yang terjadi dijadikan bahan untuk menarik suatu
kesimpulan tentang nilai-nilai atau pelajaran berharga oleh pembaca.
Teks eksemplum intinya tidak terletak pada cerita yang ada di dalam
teks, tetapi terdapat pada nilai atau pelajaran yang ingin disampaikan
melalui ilustrasi cerita yang disampaikan. Pada dasarnya, teks eksemplum
mempunyai struktur berikut :
- Abstrak : Gambaran yang tidak terlihat bentuknya.
- Orientasi : Merupakan bagian awal teks yang membicarakan pelaku utama dalam cerita.
- Insiden : Merupakan peristiwa yang berisi persoalan yang dihadapi tokoh utama.
- Interpretasi : Merupakan pandangan penulis terhadap peristiwa dan kejadian yang dialami pelaku dan diharapkan akan menjadi pesan moral bagi partisipan.
- Koda/amanat : Pesan yang ingin disampaikan penulis kepada partisipan.
- Ciri Kebahasaan dalam Teks Eksemplum
- Kalimat kompleks : Kalimat yang terdiri atas lebih dari satu aksi peristiwa atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama dan lebih dari satu struktur.
- Kata rujukan : Yakni satu kata yang merujuk pada kata lain dan memperlihatkan keterikatannya.
- Kata hubung atau konjungsi : Kata yang fungsinya sebagai penghubung kata, frasa, atau kalimat.
- Membedakan Teks Eksemplum dan Teks Cerpen
Teks eksemplum dan teks cerita pendek/cerpen memiliki kemiripan.
Untuk membedakannya, Anda bisa mengingat kembali struktur yang menyusun
kedua teks tersebut .
- Struktur teks cerita pendek : Orientasi - komplikasi - resolusi
- Struktur teks eksemplum : Abstrak - orientasi - insiden - komplikasi - resolusi
- Menyusun Teks Eksemplum
Agar dapat menyusun teks eksemplum dengan benar, Anda perlu mengetahui
fitur atau ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks ini. Fitur bahasa
eksemplum pada dasarnya sebagai berikut:
- Menggunakan bahasa naratif.
- Menunjukkan urutan peristiwa yang jelas.
- Menghadirkan diri penulis (kita/kami, aku) yang ada dalam interpretasi dan koda.
- Teks ini biasanya menggunakan proses material dan tindakan untuk mengeksplorasi insiden.
- Menggunakan proses relasional untuk mengeksplorasi penilaian.
- Menggunakan referensi teks dan hubungan leksikal untuk menunjuk pada nilai-nilai yang disarankan oleh peristiwa.
- Meringkas Teks Eksemplum
Ringkasan adalah hasil meringkas. Hal yang tertuang dalam ringkasan
tentu harus sesuai dengan isi teks yang diringkas. Hal ini dimaksudkan
agar ringkasan tersebut dapat mewakili teks aslinya. Untuk membuat
ringkasan teks, Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut :
- Membaca teks yang akan diringkas dengan teliti dan cermat.
- Menandai pokok-pokok yang menjadi inti teks.
- Merangkai kembali dengan kalimat sendiri teks tersebut secara ringkas berdasarkan pokok-pokok inti yang telah dicatat.
- Menyunting ringkasan, baik dari segi isi maupun bahasa.
Bab 2 : Teks Tanggapan Kritis
Teks tanggapan kritis merupakan jenis teks yang digunakan untuk
meringkas, menganalisis, dan menanggapi teks sastra, teks karya seni,
atau pertunjukkan. Di dalam teks tanggapan kritis terdapat penilaian
berupa kritik dan pujian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kritik
adalah kecaman atau tanggapn, kadang-kadang disertai uraian dan
pertimbangan baik buruk terhadap suati hasil karya pendapat,
sebagainya.Kritik hendaknya bersifat membangun, yaitu kritik yang dapat
membantu untuk berkarya lebih baik atau menjadi lebih baik lagi setelah
mengetahui kekurangan dan kelebihan hasil karyanya. Adapun pujian
merupakan pernyataan atau perkataan yang tulus akan kebaikan, kelebihan,
atau keunggulan suatu hasil karya. Struktur dari teks tanggapan kritis
yaitu :
- Resume/sinopsis dari isi teks yang hendak ditanggapi.
- Deskripsi kelebihan/ kekurangan teks.
- Judgement berupa penilaian menyeluruh terhadap kualitas teks.
- Ciri-ciri teks tanggapan kritis
1. Strukturnya terdiri atas : Resume/sinopsis, Deskripsi kelebihan/kekurangan, judgment
2. Memuat tanggapan terhadap fenomena yang terjadi di sekitar dengan disertai fakta dan alasan.
3. Ciri-ciri bahasa : Kalimat komplek, konjungsi, kata rujukan, kata hubung, pilihan kata.
- Mengidentifikasi Ciri Kebahasaan dalam Teks Tanggapan Kritis
1. Kalimat simpleks
Kalimat simpleks disebut juga kalimat tunggal. Kalimat simpleks
adalah kalimat yang hanya terdiri atas satu verba utama yang
menggambarkan aksi, peristiwa, atau keadaan. Kalimat simpleks dapat
dibedakan berdasarkan kategori predikatnya, yaitu sebagai berikut :
a. Kalimat simpleks berpredikat verbal
- Kalimat tak transitif (tidak berobjek dan tidak berpelengkap). Contoh : Bu Lurah sedang berbelanja.
- Kalimat ekatransitif (berobjek namun tidak berpelengkap). Contoh : Dia merestui kepergian anaknya.
- Kalimat dwitransitif (berobjek dan berpelengkap). Contoh : Amir sedang mencarikan adiknya pekerjaan.
b. Kalimat simpleks berpredikat adjektival
Contoh :
- Adiknya sakit.
- Apa yang dikatakannya benar.
c. Kalimat simpleks berpredikat nominal
Contoh :
- Tas itu buatan Bandung.
- Dia guru saya.
d. Kalimat simpleks berpredikat numeral
Contoh :
- Muridnya banyak.
- Rumahnya dua.
e. Kalimat simpleks berpredikat frasa preposisional
Contoh :
- Adiknya ke rumah kemarin.
- Guru di dalam ruangan.
2. Kalimat kompleks
a. Kalimat komplek parataktik
Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat komplek yang terdiri dari
2 struktur yang memiliki makna setara atau sejajar. Contoh
konjungsi kompleks parataktik adalah dan, tetapi, dan atau.
Contoh kalimat kompleks parataktik : Kakaknya rajin, tetapi adiknya malas.
b. Kalimat kompleks hipotaktik
Kalimat kompleks hipotaktik adalah kalimat yang memiliki 2 struktur
yang maknanya bersifat tidak setara atau sejajar yang
digabungkan menjadi satu kalimat dengan menggunakan konjungsi
apabila, jika, karena, dan ketika. Contoh kalimat kompleks hipotaktik :
Kesenian Indonesia akan terus berkembang apabila antara para
seniman dan pemerintah bekerja sama dengan baik.
3. Konjungsi (kata hubung)
Konjungsi adalah kata yang berfungsi sebagai penghubung antara satu kata dan kata lain dalam kalimat.
4. Rujukan kata
Rujukan kata yaitu satu kata merujuk pada kata lain yang memperlihatkan keterkaitan.
5. Pilihan kata
KALIMAT
1. Kalimat Tunggal adalah kalimat memiliki satu pola kalimat inti (SP).
2. Kalimat Majemuk adalah kalimat yang memiliki 2 pola kalimat inti atau lebih.
Kalimat majemuk dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Kalimat majemuk setara (KMS)
Kalimat majemuk yang memiliki hubungan setara
- KMS sejalan dihubungkan dengan kata penghubung dan, lalu, kemudian.
- KMS memilih dihubungkan dengan kata penghubung atau.
- KMS pertentangan/perlawanan dihubungkan dengan kata penghubung bahkan.
- KMS hubungan sebab-akibat dihubungkan dengan kata penghubung sehingga.
b. Kalimat majemuk bertingkat (KMB)
Kalimat majemuk yang memiliki hubungan bertingkat.
- Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti keterangan. Contoh : Ketika Hendra jatuh dari pohon, ayah sedang bekerja di kantor.
- Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti objek. Contoh : Ibu mengatakan bahwa nenek sakit.
- Kalimat majemuk bertingkat dengan anak kalimat pengganti subjek. Contoh : Anak yang memakai baju biru itu, mendapat bantuan dana bos.
c. Kalimat majemuk campuran
Kalimat yang memiliki hubungan setara dan bertingkat.
Contoh : Ketika Paman datang dari Jakarta, ayah sedang bekerja di
kantor dan ibu berbelanja di pasar.
KATA PENGHUBUNG DAN KATA SAMBUNG
Adalah kata yang menghubungkan kata-kata, bagian kalimat, atau menghubungkan kalimat-kalimat.
- Menyatakan gabungan : dan, lagi, lagipula, serta.
- Menyatakan pertentangan : tetapi, akan tetapi, melainkan, biarpun.
- Menyatakan waktu : ketika, sebelum, sesudah, setelah, saat, selama, semenjak, sementara.
- Menyatakan tujuan : supaya, agar.
- Menyatakan sebab : karena, sebab, karena itu, sebab itu.
- Menyatakan akibat : sehingga, maka.
- Menyatakan syarat : jika, jikalau, kalau, asalkan, seandainya, andai kata.
- Menyatakan pilihan : atau.
- Menyatakan bandingan : seakan-akan.
- Menyatakan tingkat : semakin, kian.
- Menyatakan penjelasan : yaitu, umpama, yakni.
- Penetap sesuatu : bahwa.
Sory nihhh aku mau nanya kalo soal biat unbk klas 9 materinya apa y kk
BalasHapusMaaf
Terimakasih ini sangat memudahkan saya untuk belajar...
BalasHapus